MENGENAL TANAMAN HIAS ALOKASIA

Hallo sahabat Sejuta Informasi Kita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul MENGENAL TANAMAN HIAS ALOKASIA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Tanaman Hias, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Aneka-peliharaanhias----Tanaman hias Alokasi atau dalam bahasa Inggris di sebut Alocasia adalah genus tanaman keras rhizomatous berdaun lebar atau tuberous dari keluarga Araceae. Ada 79 spesies asli Asia tropis dan subtropis ke Australia Timur, dan banyak dibudidayakan di tempat lain.

Indonesia merupakan surganya spesies alokasia. Bayangkan dari 70 spesies, sekitar 50% terdapat di kawasan hutan di kepulauan Indonesia. Perjalanan menelusuri hutan-hutan di kepulauan Indonesia merupakan suatu keasikan tersendiri hingga mendapatkan spesies-spesies Araceae terutama dari genus alokasia. Bentuk dan warna daunnya yang mencolok dan sering memberikan kilau bila terkena siran matahari, sungguh sangat memesona diantara hamparan dan rimbun tanaman lain di kedalaman hutan alam indonesia.


Tanaman hias Alokasi atau dalam bahasa Inggris di sebut Alocasia

Urat dan corak daun alokasia berbeda dan unik pada setiap jenisnya. Ada yang berwarna keperakan, berbentuk daun singkong, tengkorak, kano, atau mirip tokek karena belang-belang. Alokasia eksotis cocok dipakai sebagai tanaman indoor alias dalam ruang.

Terdapat sekitar 70 spesies alokasia yang tumbuh di Asia dan Amerika Selatan. Beberapa jenis alokasia contohnya Loterbachiana metallica dari Papua, A. Caprea atau keladi tengkorak, Black Velvet, A. Chaii dari Malaysia, Nebula elaine dari Kalimantan, serta alokasia perak dari Serawak. Beberapa hutan Indonesia dikenal sebagai habitat asli alokasia. Salah satu alokasia asli Indonesia adalah Alokasia suhirmaniana.

Alokasia suhirmaniana diperkirakan akan menjadi tren mendatang. Dra. Yuzammi, M.Sc, pembudidaya Alokasia suhirmaniana dari Kebun Raya Bogor (KRB) ini menemukan tanaman tersebut di hutan Sulawesi.

Alokasia temuannya ini mempunyai daun yang sangat khas. “Bentuknya seperti keladi hias, di bagian bawah warna daun ungu kehitaman, sedangkan di bagian atas hijau tua dengan tulang daun berwarna keperakan. Ini adalah jenis baru dan berbeda dengan yang lain,” papar Ami yang memberi nama alokasianya berdasarkan nama mantan Kepala Kebun Raya Indonesia, Dr. Ir. Suhirman, yang banyak memberi dukungan kepada para peneliti untuk meneliti tumbuhan keluarga Araceae dan mempublikasikan temuan spesies alokasia baru asli Indonesia di forum internasional.

Saat ini, alokasia yang menyukai tempat teduh ini menjadi tanaman yang banyak diincar para pehobi. “Ada yang dihargai per daun, mulai Rp 50 ribu hingga Rp 1,5 jutaan,” jelas Ny. Bambang dari Kesuma Flora.

Perkembangbiakan alokasia dari umbi-umbi kecil seperti bawang yang akan menjadi anak. Begitu tumbuh daun dia akan memisahkan diri dari induknya. Perbanyakan dengan setek yaitu memotong batang tepat di bawah daun yang paling tua. Kemudian membenamkan batang yang terpotong ke dalam air. Beberapa hari akar akan muncul.

MORPOLOGI

Secara umum alokasia memiliki bagian-bagin tumbuhan yang terdiri dari; akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

Akar
Pada tanaman alokasia akan tumbuh pada batang atau rhizome yang berada di dalam tanah. Umumnya akar-akar itu berwarna putih atau krem atau kecokelatan. Akar menyerabut terutama pada bagian pangkal batang atau rhizomenya.

Batang
Ada dua tipe batang pada alokasia. Tipe pertama, batang yang berada di atas permukaan tanah, biasanya tegak (misalnya Alokasia macrorrhizos) atau agak melengkung (misalnya pada Alokasia megawatie).Tipe yang kedua adalah batang yang berada di dalam permukaan tanah yang terkadang dijuluki juga sebagai rhizome.

Daun
Daun pada alokasia terdiri atas tangkai daun, pelepah daun dan helaian daun. Jumlah daun bervariasi, mulai dari 1 sampai dengan lebih dari 10 daun dalam satu tanaman. Tangkai daun kebanyakan berwarna hijau, tetapi variasi warna banyak ditemukan, misalnya pada kelompok Alocasia cuprea dan Alokasia longiloba. Pada beberapa spesies memiliki tangkai daun berbulu, mulai dari berbulu sangat halus seperti bludru (misalnya Alokasia suhimaniana) sampai dengan berbulu tebal (misalnya Alocasia puber).

Pelepah daun terdapat pada tangkai daun sebelah bawah bentuknya terkadang lurus ataupun melengkung. Fungsi dari pelepah daun ini adalah untuk melindungi calon daun muda pada stadium awal. Helaian daun alokasia sengat beragam bentuknya. Mulai dari yang berbentuk ujung tombak sederhana sampai tameng terkoyak-koyak yang membentuk helaian anak daun, seperti Alocasia portei.


Bunga
Perbungaan paa kebanyakan Aracea terdiri atas dua bagian penting yaitu seludang atau 'spathe' (biasanya dengan bentuk dan warna yang atraktif) dan tongkol atau 'spandix' (bagian yang menjulang). Pada tongkol inilah tersusun baik bunga jantan maupun bunga betina. Bunga betina selalu berada di bagian bawah, dekat dengan tangkai bunga dan bunga jantan berada di atasnya.

Bunga alokasia termasuk ke dalam bunga primitif. Dikatakan demikian karena baik bunga jantan maupun bunga betinanya masih dalam bentuk telanjang, tidak ada kelopak bunganya atau bagian pelindung bunga. Bunga ini berjumlah puluhan, berbentuk agak membulat yang disebut ovary dengan bakal buah berada di dalamnya. Pada baigan atas berbentuk seperti bintang yang disebut stigma atau kepala putik. Tangkai putik berada di antara ovary dan stigma.

Pada bunga jantan terdiri atas kumpulan benang sari (stamen) yang menyatu, dinamai synandia. Setiap stamen mengandung tangkai sari (filament) dan kepala sari (anther) dan dua kantong sari. Setiap kantong sari selalu mempunyai dua kantong serbuk sari (pollen). Diantara bunga betina dan bunga jantan terdapat zona steril. Di atas bunga jantan biasanya diakhiri dengan bagian yang steril, disebut appendix.

Buah dan Biji Alokasia
Pada tanaman hias Alokasia biasanya buah akan terbentuk apabila telah terjadi penyerbukan. Penyerbukan paa alokasia biasanya dibantu oleh polinatornya seperti serangga. Kematangan bunga betina dan bunga jantan tidak pernah bersamaan, walaupun mereka berada dalam satu tongkol. bunga betina biasanya akan matang terlebih dahulu, yang ditandai dengan keluarnya lendir pada bagian kepala putik. Disaat itulah betina siap untuk dibuahi.

Setelah masa kematangan bunga betina usai, barulah bunga jantan mulai matang, ditandai dengan keluarnya serbuk sari (pollen). Supaya bunga betina dapat menghasilkan buah, maka dibutuhkan lebihdari satu perbungaan yang matang pada saat yang bersamaan. Dalam masa menunggu buah sampai matang, maka buah tersebut akan dilingdungi oleh seludang bagian bawah. Sedangkan seludang bagian atasnya akan mengering berikut dengan tongkol sebelah atas dan lama kelamaan akan copot.

Apabila buah telah matang, maka seludang akan membuka akan terlihat susunan buah yang berwarna merah atau orange, siap menunggu pendistribusinya datang. Di duga pendistribusi buah pada alokasia adalah burung. Di dalam buah tersebut terdapat beberapa biji.


BEBERAPA SPESIES ALOKASIA

Alokasia Natural original

1. Alokasia Alba Schott
2. Alokasia Lauterbachiana 
3. Alokasia suhirmaniana 
4. Alokasia Flemingiana 
5. Alocasia megawatie
6. Alocasia macrorrhizos
7. Alocasia longiloba Miq. 'longiloba'
8. Alocasia longiloba Miq. 'denudata'
9. Alocasia longiloba Miq. 'putzeysii'
10. Alocasia longiloba Miq. 'Watsoniana'
11. Alocasia longiloba Mig. 'thibautiana'
12. Alocasia portei Schott
13. Alocasia reginula
14. Alocasia cucullata
15. Alocasia balgooyi
16. Alacasia princeps
17. Alocasia sanderiana
18. Alocasia cuprea
19. Alocasia micholitziana Sander
20. Alocasia clypeolata
21. Alocasia robusta
22. Alocasia inornata
23. Alocasia infernalis
24. Alocasia ridleyi
25. Alocasia reginae linden
26. Alocasia wongii
27. Alocasia broncifolia (Schott)
28. Alocasia triangularis
29. Alocasi plumbea
30. Alocasia macrorrhizos
31. Alocasia reversa N.E. Br.

Alokasia Hibrida

1. Alocasia ' batu'
2. Alocasia william hibrid
3. Alocasia william hibrid
4. Alocasia x Amazonica
5. Alocasia mirror face hibrid
6. Alocasia macrorrhizos "lutea"
7. Alocasia 'silver'
8. Alocasia 'dragon scale'
9. Alocasia 'mark campbell'
10. Alocasia black widow variegata
11. Alocasia 'zebra'
12. Alocasia hybrid longiloba
13. Alocasia 'purple price'
14. Alocasia hijau keabuan
15. Alocasia abu metalik
16. Alocasia Sanderiana 'polly'
18. Alocasia 'sintang'
19. Alocasia 'ninja'
20. alocasia 'Hijau tua kebiruan'
21. Alocasia 'awan variegata'

Selain spesies Alokasia tersebut, ternyata masih banyak lagi jenis lainnya yang menurut hasil pengamatan penulis dari berbagai sumber, masih belum terindentifikasi, baik yang berwarna mencolok hingga berwarna gelap dan berdaun lebar.

Alokasia Mengapa Tiba-tiba Mati

Alokasia termasuk tanaman yang tidak rewel dan tahan banting. Tidak seperti anggrek yang membutuhkan kesabaran tinggi saat merawatnya. Sedangkan alokasia yang penting syarat hidupnya terpenuhi seperti tanah harus porous dan tidak boleh terlalu padat.

Seperti tanaman lain, alokasia mengalami masa dorman, yaitu tiba-tiba tanaman mengering, lalu lenyap dari permukaan tanah. Untuk mengatasinya, sebaiknya setiap 6 bulan sekali media tanam harus diganti. 

Penyebab dorman macam-macam, antara lain, media tanam memakai tanah hingga akar sulit menembus. Kondisi media pun harus basah jangan kering.

Medianya yang biasa dipakai pakis, kompos daun bambu, kotoran sapi dengan perbandingan 1:1:1. Tak harus ditanam di pot, alokasia bisa tumbuh dengan baik di halaman karena aslinya memang tumbuh di hutan.

“Hanya saja hati-hati dengan penyakit seperti sarang laba-laba (millibug) atau kabut tipis. Sebaiknya daun dicuci atau dilap bersih dengan detergen. Tapi kalau sudah masuk ke dalam daun harus segera dibuang semua. Karena lama-lama daunnya akan berwarna kuning. Bisa juga disemprot dengan cairan pembasmi.”

Tidur Singkat
  1. Pada masa dorman atau “tidur”, umbi alokasia tetap membesar meskipun daun tidak mau keluar.
  2. Dorman bisa terjadi sampai satu tahun. Tapi begitu “bangun” tanaman akan mengeluarkan banyak daun.
  3. Saat terjadi dorman, diamkan saja tanaman, jangan dikorek-korek karena akan menimbulkan kebusukan.
  4. Kurangi penyiraman, lembapkan di tempat lembap. Siram seminggu sekali agar tidak busuk umbinya.
  5. Jika perawatan bagus, tanaman tidak akan mengalami dorman. Biasanya karena kebanyakan penyiraman sedangkan panasnya kurang.

Demikianlah tentang mengenal beberapa tanaman hias alokasia yang banyak sekali ragam jenis dan spesiesnya. Semoga bermanfaat. termakasih sudah berkunjung ke blog Aneka-Peliharaan-Hias ini.

LihatTutupKomentar