Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas Pasti Sukses 100%

Hallo sahabat Sejuta Informasi Kita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas Pasti Sukses 100%, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Belut, Artikel Belut Air Bersih, Artikel Bisnis Belut, Artikel Budidaya Belut, Artikel Cara Pemasaran Belut, Artikel Kolam Tong atau Drum Bekas, Artikel Ternak Belut, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas

Ternak belutsemakin hari semakin dikenal dan banyak dikerjakan oleh masyarakat, memang belut ini menjadi salah satu jenis ikan yang unggul untuk dibudidayakan. Ikan air tawar yang menyerupai ular ini dikenal memiliki memiliki beberapa macam manfaat dan juga rasa yang lezat untuk disantap. Belut sudah banyak yang membudidayakan namun faktanya para pembudidaya belut belum mampu untuk menutup kebutuhan konsumsi belut yang semakin tinggi. Belut juga jenis ikan air tawar yang sangat mudah dibudidaya, memiliki daya tahan tubuh yang baik dan juga pertumbuhan yang singkat.
Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas
Sobat bisa menjumpai belut dialam pada area lumpur dengan sedikit air seperti pada persawahan, rawa-rawa, saluran irigasi, sungai dan lain sebagainya. Belut ini berbentuk seperti ular namun gaya hidupnya mirip dengan cacing tanah yang suka tinggal dan bersembunyi pada lumpur/tanah yang subur. Belut akan menghabiskan waktu didalam lumpur pada saat siang hari dan akan keluar dan aktif mencari makan pada malam hari.

Belut ini memiliki cairan yang sangat licin pada sekujur tubuhnya, jika di tangkap dengan tangan kosong akan sangat susah karena belut dapat meloloskan diri dengan berbekal cairan yang licin. Belut banyak ditemukan di area persawahan atau rawa-rawa karena pada dasarnya belut ini terbagi 2 tempat dalam kelangsungan hidupnya yaitu persawahan dan rawa-rawa, belut rawa ini identik memiliki tubuh yang lebih besar dan panjang, warna kekuning-kuningan. Sedangkan belut persawahan memiliki ukuran lebih kecil dan pendek, warna kulit juga sedikit lebih hitam.

Pembahasan kali ini juga tentang bagaimana membuat belut hidup dihabitatnya seperti pada alam bebas, yang lebih spesifik yaitu memanfaatkan drum atau tong bekas untuk kolam yang nantinya diberikan media hidup yang benar sesuai dengan yang belut suka. Sedangkan pada dasarnya usaha tentang belut ini terbagi 3 jenis yaitu : pembudidaya belut, pedagang belut, dan penjual masakan olahan belut. Jadi disini kita akan membahas tentang cara menjadi pembudidaya belut dengan menggunakan drum/tong bekas sebagai kolam tempat pembesaran.

Jika sudah sudah mantap dengan pilihan untuk wirausaha menjadi pembudidaya belut maka selanjutnya perlu mempersiapkan untuk membuat kolam, bibit, dan juga belajar merawat mencakup tentang memberi makan dan perawatannya. Langkah awal merupakan inti dari pembahasan saya kali ini, membuat kolam belut dengan menggunakan tong/drum bekas, dengan kolam ini akan membuat semuanya lebih praktis dan tentunya akan menghabiskan modal lebih minim daripada kolam dengan tembok atau terpal. Baik, dibawah ini adalah bagaimana menjalankan usaha ternak belut dengan memanfaatkan tong/drum bekas sebagai kolam.

4 Langkah Ternak Belut Dengan Menggunakan Tong/Drum bekas

1.      Membuat Kolam Menggunakan Tong/Drum Bekas

Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan terlebih dahulu, Kita perlu kolam sebagai wadah untuk pembesaran belut nantinya, dan kolam ini akan memanfaatkan tong/drum bekas sebagai bahan utamanya. Dibawah ini adalah langkah-langkah membuat kolam belut dengan menggunakan tong atau drum bekas :
Ternak Belut Dengan Kolam Tong atau Drum Bekas

·      Siapkan drum/tong bekas, bisa membeli ataupun meminta dengan saudara yang mempunyai, pastikan tong/drum memiliki tutup.
·      Beri lubang pada bagian samping tong, bisa menggunakan gergaji besi atau gunting yang kuat.
·      Lubangi bagian samping tong untuk saluran pengeluaran air/pengurasan.
·      Bersihkan tong dengan cara dicuci, pastikan dalam tong bersih dan tidak mengandung zat kimia, keringkan tong dibawah terik matahari.
·      Tong/drum bekas siap digunakan sebagai kolam

2.      Membuatkan Media Tumbuh Pada Kolam Tong/Drum Bekas

Membuat media hidup untuk belut ini sangatlah mudah, namun tidak boleh asal-asalan memasukkan bahan-bahan organik, dalam pembuatan media hidup ini sangat menentukan sukses atau tidaknya usaha ternak belut yang akan kita jalankan. Media hidup ini akan berpengaruh terhadap kesehatan belut, tujuan pembuatan media hidup ini adalah agar belut merasa aman dan nyaman dengan tempat tinggalnya di kolam tong/drum bekas. Jadi jika sobat membuat media hidup secara ngawur maka akan mempengaruhi pertumbuhan belut, nafsu makan berkurang, penyakitan dan bisa mati. Untuk itu dalam pembuatan media hidup belut kolam tong/drum bekas ini perlu diperhatikan dengan baik. Dibawah ini adalah beberapa bahan organik dan langkah-langkah dan untuk membuat media hidup belut kolam tong/drum bekas.

·      Tanah liat, bisa diambil yang kering dari area persawahan atau rawa-rawa
·      Pupuk kompos, bisa diambil dari tempat sampah kompos yang tidak mengandung bahan kimia
·      Jerami padi kering, bisa diambil dari sawah yang sudah panen
·      Pupuk TSP, beli ditoko pakan ternak terdekat atau toko obat pertanian.
·      Mikroorganisme Starter, bisa beli ditoko pakan ternak terdekat.
·      Air bersih, ambil dari sumur yang tidak mengandung bahan kimia agar belut tetap aman.
·      Enceng gondok, tumbuhan ini nantinya akan berfungsi sebagai pelindung belut dari terik matahari.

Diatas adalah bahan-bahan pokok untuk membuat media hidup belut kolam tong/drum bekas, bahan-bahan ini tentunya sangat mudah didapat. Untuk langkah membuat media hidup adalah sebagai berikut :

·      Potong kecil-kecil jerami kering, bisa menggunakan sabit atau mesin pencacah rumput (jika ada), lalu masukkan potongan jerami kedalam tong/drum yang akan dijadikan kolam belut hingga ketinggian 5cm
·      Siram jerami dengan Mikroorganisme Starter secara merata
·      Masukkan pupuk kompos hingga mencapai ketinggian 5cm
·      Masukkan tanah kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP hingga ketinggian 25cm.
·      Isi kolam tong/drum tersebut dengan air bersih hingga diatas permukaan seluruh bahan yang ada didalamnya sekitar 5cm.
·      Diamkan kolam yang sudah disetting media hidup selama 2 minggu.

3.      Penyediaan Bibit Belut Dan Cara Penebarannya

Jika 2 tahap diatas sudah selesai dikerjakan dan media hidup telah siap karena sudah didiamkan selama 2 minggu maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan bibit belut yang akan di ternak di kolam tong/drum bekas. Dalam penebaran bibit belut ke kolam ini tidak boleh asal karena dapat membuat belut menjadi stress dan bahkan mengalami kematian. Jika sudah demikian maka tentunya keuntungan yang kita harapkan akan berkurang dan bahkan bisa merugi. Untuk itu dalam penebaran bibit belut ini perlu diperhatikan dengan baik, dan ada cara khusus untuk ini.

Persiapan bibit belut ini bisa didapat dengan cara membelinya ke para penangkar belut, sebenarnya dalam penyediaan bibit belut ini tidak harus membeli, bisa juga dengan menangkapnya di alam sekitar, pada area persawahan, rawa-rawa, atau saluran irigasi. Belut hasil tangkapan ini sangat unggul dalam hal rasa dan juga tingkat ketahanan tubuh terhadap penyakit. Sedangkan bibit belut hasil tangkapan alam tentunya memiliki kekurangan dengan ukurannya yang tidak seragam, jadi jika diternak untuk pembesaran pastinya saat panen akan menghasilkan ukuran yang berbeda-beda. Sedangkan bibit belut yang didapat dari membeli pastinya memiliki keunggulan ukuran yang seragam dan ukuran hasil panen yang lebih besar.

Pastikan saat membeli bibit belut sudah Sobat pilih bibit yang sehat, gesit,tubuh keras, tidak penyakitan dan tidak lemas. Jika sobat memilih membeli bibit belut yang memiliki panjang 10-12 cm maka biasanya akan memerlukan waktu 4-6 bulan untuk pemanenan. Usia panen bahkan bisa lebih cepat antara 3-4 bulan, tentunya menyesuaikan permintaan pasar. Sedangkan belut untuk ekspor biasanya melalui perawatan hingga 5-8 bulan lamanya.

Dalam penebaran bibit belut kedalam kolam tong/drum bekas tidak boleh asal, saat Sobat membawa pulang bibit-bibit belut langsung masukkan kedalam ember besar yang sudah diisi dengan air bersih, hal ini bertujuan agar belut mudah dalam beradaptasi di media hidupnya yang baru. Setelah menjelang sore sekitar pukul 5 sore belut sudah dapat dimasukkan kedalam kolam tong/drum bekas yang sudah dipersiapkan pada poin-poin diatas.

4.      Perawatan dan Pemberian Pakan ternak Belut Kolam Tong/Drum Bekas

Tahap merupakan yang paling menentukan hasil panen karena dalam perawatan yang bagus pastinya akan mendapatkan hasil yang bagus pula, begitu sebaliknya. Untuk itu dalam perawatan dan pemberian pakan ini harus dilakukan dengan secara tidak asal-asalan. Dalam perawatan ini sebenarnya sangat sederhana dan mudah, perawatan yang dimaksud adalah mencakup tentang pengontrolan pH air, kanibalisme, ancaman pemangsa, dan juga melakukan pengecekan perkembangan pertumbuhan belut.

Kolam harus dikontrol setiap hari dan memastikan pH air tetap bagus untuk media hidup belut, semakin besar belut dan semakin lamanya media tumbuh pastinya akan membuat pH air berubah. Untuk itu Sobat harus melakukan pengontrolan agar pH air tetap stabil, belut cocoknya hidup dalam pH a5-7. Untuk itu pada kolam tong/drum bekas ini perlu dibuatkan sirkulasi keluar masuknya air, meskipun dalam arus yang sangat kecil. Pengontrolan juga dilakukan agar belut didalam kolam tong/drum ini aman dari pemangsa, pastikan belut aman dari serangan pemangsa seperti : anjing, kucing, ayam, ular, burung, dan binatang lainnya yang mengancam keselamatan belut. Untuk pengentrolan kanibalisme ini sangat mudah, cukup pisahkan belut yang berukuran besar yang kiranya dapat memangsa belut yang lebih kecil. Lakukan pengentrolan yang saya sebutkan diatas secara continue.

Dalam memberi pakan belut kolam tong/drum bekas juga sama seperti belut kolam tembok atau terpal, sebaiknya memberi makan 2-3 kali dalam sehari. Tentunya ini sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja karena usaha ternak belut dalam tong/drum bekas ini bisa dijadikan usaha sampingan.

Belut akan aktif dalam malam hari, setelah matahari terbenam. Untuk itu sebaiknya saat memberi makan belut saat pukul 5 sore. Dengan cara ini maka sekitar kurang dari 10 menit maka belut akan menyantap makanan dengan lahap. Untuk takaran pakan belut ini adalah 5% dari bobot tubuhnya, jadi semakin belut bertambah dewasa maka tentunya pakan harus disesuaikan dengan perkiraannya. Jika kurang bisa ditambah, asal jangan sampai kekurangan atau kelebihan. Kekurangan bisa berdampak lamanya tingkat pertumbuhan, sedangkan kelebihan akan membuat pH air rusak karena sisa pakan yang membusuk.

Pakan belut yang paling bagus adalah berupa daging, pakan bisa menggunakan bangkai ternak, bangkai unggas, bekicot, keong sawah, keong mas, katak, anak katak, kecebong, larva ikan, ikan cetol, ikan rucah, dan pakan lainnya yang berunsur daging. Pakan juga bisa menggunakan pakan buatan/pelet, namun ini tidak saya anjurkan karena pelet bukan makanan pokok belut. Pemberian pelet sebaiknya diberikan sekitar 3-4 kali dalam seminggu, dengan takaran 5% dari jumlah bobot belut didalam kolam.


Download artikel tentang Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas Pasti Sukses 100% PDF. Klik Disini!!

Ulasan tentang Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas Pasti Sukses 100% mencakup ruang lingkup tentang : Ternak Belut, Belut, Budidaya Belut, Belut Air Bersih, Bisnis Belut, Cara Pemasaran Belut, Kolam Tong atau Drum Bekas.

Artikel lainnya yang mungkin terkait dengan Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas:

Dengan alangkah dan tips yang saya tulis diatas jika dilakukan dengan disiplin tentunya kesuksesan usaha ternak belut dalam kolam tong/drum bekas akan menjadi kenyataan. Untuk itu jangan takut untuk memulai usaha ternak belut, selalu banyak belajar dari internet, teman, dan juga bisa membeli buku panduan ternak belut. Semoga usaha ternak belut kolam tong/drum bekas yang sobat jalankan akan menuai hasil yang terbaik, Sekian!! Salam Sukses Mitra Tani!!

LihatTutupKomentar