Hallo sahabat Sejuta Informasi Kita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul CARA MENDIAGNOSA DAN PENGENDALIAN PENYAKIT IKAN CUPANG-BETTA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cara dan Tips, Artikel Cupang Kelatau, Artikel Ikan Hias, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Aneka-Peliharaanhias---Pengendalian penyakit pada cupang sangat penting dilakukan, karena penyakit merupakan faktor penghambat kelancaran reproduksi cupang. Penyebab penyakit dibagi menjadi dua, yakni penyakit non-parasiter dan penyakit parasiter. Penyakit non-parasiter disebabkan oleh faktor fisika yang tidak cocok, makanan yang tidak sehat (malnutrisi), kelainan tubuh yang disebabkan oleh parasit, seperti bakteri, virus, protozoa ,cacing dan jamur. Berdasarkan pola penyerangannya, dikenal 3 penyakit yang kerap menyerang cupang, yakni penyakit pada kulit, penyakit pada insang dan penyakit pada organ dalam. Berikut berbagai penyakit yang sering menyerang tubuh ikan cupang atau betta ini.
Diagnosa Penyakit Ikan Cupang
a. Ikan Sering Muncul ke Permukaan Air dan Tampak Lemah
1. Penyebab
Cupang sering muncul ke permukaan air dan tampak lemah bisa disebabkan oleh kekurangan gizi, kekurangan oksigen ataupun serangan bakteri, seperti Aeromonas sp, Aeromonas salmonicida, Flexibacter columnaris, Pseudomonas flourescence dan Mycobacterium.
2. Penanggulangan
Peningkatan kualitas gizi dengan cara memberikan pakan yang lebih baik dan seimbang kandungan gizinya. Penggantian air bila sudah keruh dan kekurangan oksigen.
3. Pengobatan
Aeromonas sp.
Bila terserang bakteri aeromonas sp., pengobatan dilakukan dengan cara perendaman dan pemberian antibiotik, seperti Chlorampenikol, Streptomycin atau Teramcyin sebanyak 250 g/0,5 m3 air. Perendaman dilakukan selama dua jam per hari dengan pengulangan 3-5 kali atau sampai ikan sembuh.
Bakteri Aeromonas sp. banyak ditemukan pada kolam yang mengandung bahan organik.
Ciri-cirinya sebagai berikut.
Ciri-cirinya sebagai berikut.
Bentuk tubuh seperti batang.
Ukuran tubuh mendekati 1 mikron.
Dapat hidup tanpa oksigen (anaerob)
Bergerak aktif
Hidup pada suhu 15-30 C.
Derajat keasaman air (pH) yang diinginkan 5,9.
Serangan bakteri ini sering terjadi di daerah beriklim tropis dan serangannya bersifat laten. Artinya, serangannya akan muncul bila tubuh ikan sedang lemah akibat stres yang disebabkan buruknya kualitas air, perubahan suhu mendadak serta perubahan pH air dan kesadahannya.
Bakteri ini dapat berpindah dari satu ikan ke ikan lainnya lewat kontak badan atau terkontaminasi lewat peralatan kolam. Ikan yang terserang bakteri ini, selain gejala di atas juga akan menampilkan gejala lain sebagai berikut.
Warna tubuh berubah menjadi gelap.
Kulit tubuh kasar dan kadang-kadang berdarah.
Kemampuan berenang menurun.
Mulut selalu terbuka akibat serangan pada insang.
Perut membuncit.
sirip rusak.
Insang berwarna keputihan
Mata menonjol.
Aeromonas salmonicida
Bila terserang Aeromonas salmonicida, lakukan pengobatan dengan memberikan 12 gram Sulfaemerazin dan 6 gram Sulfaguanidine ke dalam setiap 55 kg pakan. Dosis ini diberikan untuk tiga hari pertama pengobatan. Selanjutnya, campurkan 4 gram Sulfaguanidine ke dalam 45 kg pakan untuk tujuh hari berikutnya. Selain kedua jenis obat tersebut bisa juga diberikan Oxytetracyclin atau Chloromycetin sebanyak 1 g/kg pakan yang diberikan selama 10 hari.
Berbeda dengan Aeromonas sp., bakteri ini bergerak lebih lamban dan tidak tahan hidup di luar tubuh inangnya. Aktivitas serangan meningkat pada suhu 20-23 C. Langkah pencegahan dilakukan dengan merawat kebersihan kolam.
Flexibacter columnaris
Pengobatan penyakit akibat serangan penyakit bakteri Flexibacter columnaris dilakukan dengan cara merendam ikan dalam larutan kalium permanganat sebanyak 2 ppm selama 10-30 detik. Lakukan perendaman ulang setiap hari sampai ikan benar-benar sembuh.
Serangan bakteri ini sering menyebabkan luka di kepala,sirip ekor dan insang. Pada awal fase serangan bagian yang terserang berwarna putih. Selanjutnya, bila sudah parah, menjadi merah. Jika serangannya mencapai perut menyebabkan bengkak perut dan kematian pun sulit dihindari. Karena itu, dianjurkan pengobatan dilakukan pada fase awal. Dahulu serangan bakteri ini menjadi momok yang menakutkan, tetapi sekarang pengobatan yang cukup dapat mengatasi gangguan penyakit ini.
Bentuk tubuh bakteri ini seperti batang dengan ukuran panjang 12 mikron dan lebarnya 0,5 mikron. Berdasarkan reaksi serangannya, bakteri ini menyukai hidup pada temperatur tinggi, yakni sekitar 26-30 C.
Pseudomonas flourescence
Cupang yang terserang Pseudomonas flourescence mengalami gejala yang bisa dilihat berupa bisul dikulit,sirip, rongga perut, dan organ bagian dalam tubuh ikan. Bakteri ini juga menyebabkan anemia atau kekurangan darah dan pada ikan hias sering membawa kematian massal.
Pengobatannya dilakukan dengan cara mencampur Oxytetracyclin sebanyak 5 gram ke dalam 50 kg pakan, berikan selama satu minggu. Jika belum tampak perubahan yang berarti, lakukan pengobatan ulang hingga benar-benar sembuh.
Mycobacterium
Pengobatan paling efektif untuk serangan penyakit ini adalah dengan menyuntikkan antibiotik Streptomycin dengan dosis 0,01-0,02 mg/g ikan. Cara lainnya dengan merendam ikan di dalam larutan antibiotik tersebut dengan dosis 10 mg/liter air. Ikan direndam selama 20-30 menit. Pengobatan ulang bisa dilakukan 3-4 kali dengan dosis yang sama.
Bakteri ini juga menyerang jenis ikan lainnya. Selain ikan menjadi lamban dan malas, gejala lain yang ditimbulkan sebagai berikut.
Warna tubuh menjadi gelap
Perut membengkak.
Jika dibedah, tampak bintik-bintik berwarna merah di hati, ginjal dan limfa.
b. Nafsu Makan Menurun
1. Penyebab
Keasaman atau pH air terlalu tinggi, suhu terlalu dingin dan keracunan.
2. Penanggulangan
Menurunkan atau menetralkan keasaman air melalui pengendapan dalam tangki selama kurang lebih 3 hari untuk menormalkan pH atau menggunakan pH down berupa kayu asam, asam jawa, cuka dapur dan bahan penurun pH yang dijual di gerai ikan hias.
Bila suhu terlalu dingin, tempatkan ikan pada lokasi yang terkena cahaya matahari. Namun, bila dinginnya air diakibatkan oleh suhu udara sekitar, gunakan pemanas (heater) yang ukuran panasnya disesuaikan dengan luas akuarium.
Bila terjadi keracunan, pindahkan ikan ke air yangg bersih. Kuras kolam atau akuarium, cuci, lalu jemur dibawah cahaya matahari.
c. Perut Buncit dan Sisik Berdiri (Dropsy)
1. Penyebab
Serangan bakteri pada ginjal menyebabkan perut bengkak dan tidak bisa buang kotoran, sisik ikan pun membuka. Tingkat kematian sangat tinggi.
2. Penanggulangan
Menjaga kebersihan air kolam dan peralatan.
3. Pengobatan
Pengobatan paling efektif untuk serangan penyakit ini adalah dengan menyuntikkan antibiotik Streptomycin dengan dosis 0,01-0,02 mg/g ikan. Cara lainnya dengan merendam ikan di dalam larutan antibiotik tersebut dengan dosis 10 mg/liter air. Ikan direndam selama 20-30 menit. Pengobatan ulang bisa dilakukan 3-4 kali dengan dosis yang sama.
d. Sirip Punggung dan Ekor Rusak
1. Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah serangan jamur. Jamur merupakan organisme yang tampak seperti benang halus di permukaan tubuh ikan. Penyakit akibat jamur mudah dideteksi karena penampakannya jelas pada permukaan tubuh ikan. Jamur yang sering menyerang tubuh ikan hias adalah Saprolegnia sp.
2. Penanggulangan
Menjaga kebersihan air dan kolam.
3. Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan 2% Malachite Green (dua buah Malachihe Green Kristal) dan 10 liter air. Ikan direndam selama 5 menit. Pengobatan dilakukan 2-3 kali per 2 hari.
e. Insang Rusak dan Sulit Bernafas
1. Penyebab
Serangan bakteri.
2. Penanggulangan
Merawat kebersihan air kolam.
3.Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan cara perendaman dan pemberian antibiotik, seperti Chlorampenikol, Streptomycin atau Teramycin sebanyak 250g/0,5 m3 air. Perendaman dilakukan selama dua jam per hari dengan pengulangan 3-5 kali atau sampai ikan sembuh.
f. Tubuh Berlendir, Mudah Ditangkap
1. Penyebab
Serangan jamur.
2. Penanggulangan
Merawat kebersihan air kolam.
3. Pengobatan
Bila yang menyerang bukan jamur, tetapi berupa parasit Costia sp., ikan harus direndam dengan larutan formalin 1:400 atau larutan asetat 1:500 atau 3 cc larutan Metheline Blue untuk setiap 5 liter air dengan lama perendaman 24 jam.
castia merupakan organisme yang bergerak cepat dan memiliki semacam sirip (flages) . serangannya sangat mematikan. ikan yang terserang mengalami kelebihan lendir di tubuhnya dan bagian luar tubuh ikan menjadi putih keabuan. pada tingat lanjut terjadi perdarahan di daging tubuh cupang.
g. Kelainan Pada Tulang Belakang
1. Penyebab
keturunan (genetis).
2. Penanggulangan
Meningkatkan kualitas penyeleksian induk.
Pemberian vitamin D alami melalui cahaya matahari.
h. Ikan Cupang Menjadi Kurus
1. Penyebab
Serangan cacing dan tuberkolosis. Jenis cacing yang sering ditemukan pada ikan hias adalah Dactylogyrus dan Gyrodactilus. Keduanya suka menyerang ikan hias peliharaan yang kepadatanya tinggi. Gyrodactilus menyerang bagian kulit dan sirip ikan, sedangkan Dactylogyrus suka menyerang bagian insan. kedua cacing ini berbentuk pipih. Ujung tubuhnya dilengkapi pengait yang berfungsi sebagai alat penempel tubuhnya pada nangsanya sekaligus sebagai alat pengisap darah korban.
ikan hias yang menjadi korban tubuhnya menjadi kurus, sirip ikan rontok, dan tutup insangnya tidak merapat sempurna. Gejala yang tampak jelas, ikan sering menggosokan tubuhnya pada benda-benda keras pada sekitarnya.
2. penanggulangan
Merawat kebersihan kolam
Mengarantina ikan sakit
3. Pengobatan
Jika cupang menjadi kurus akibat serangan cacing, pengobatan dilakukan dengan merendam ikan yang terinfeksi ke dalam larutan ammonium 1 :2.00o selama 15 menit. Larutan tersebut dibuang dengan cara mencampur 10 bagian ammonium ke dalan 90 bagian air. Selanjutnya, 1 cm3 larutan ini dicampurkan ke dalam 1 liter air sehingga terbentuk perbandingan 1: 2.000. Selain itu, bisa juga menggunakan larutan formalin 200-250 ppm selama 30 menit.
Sampai saat ini belum ditemukan cara yang paling efektif untuk mengobati serangan tuberkolosis. Kebanyakan peternak memusnahkan ikan yang terkena serangan penyakit jenis ini. Selain cacing, udang renik (copepoda) pun bisa menyerang tubuh ikan. Copepoda berupa indicus sp.,berbentuk pipih mirip kutu sehingga disebut juga kutu ikan, mengisap sari makanan serta darah ikan. Akibatnya, ikan menjadi kurus. Kondisi ini diatasi dengan perendam kolam menggunakan kapur sirih, pembersihan dan penjemuran kolam. Pengobatan ikan yang sakit dilaksanakan dengan merendam ikan dalam larutan Lindane 0,013 ppm selama dua hari atau direndam selama 30 menit dengan 1 g/liter air larutan Neguvon.
Selain Argulus indicus, cacing jangkar atau Learnea cyprinaceae merupakan jenis udang renik yang bisa membuat badan ikan menjadi kurus. Cacing jangkar memiliki kait yang berguna sebagai alat penempel pada tubuh inangnya. Pada stadium lanjut, Learnea cyprinaceae mengelilingi tubuh ikan dan bisa tampak dengan mata telanjang. Bentuknya seperti jarum yang mengait. Sebagian besar serangan terjadi pada kolam pendederan. Ikan yang terserang akan mengalami luka sobek dan berdarah. Lakukan pengeringan dan pengapuran kolam untuk mengatasi serangan cacing jangkar.
Cacing jangkar dibasmi dengan cara mengguntingnya, lalu memusnahkan bagian yang telah digunting dengan cara membakar atau menguburnya dalam tanah. Biarkan sisa jangkarnya di dalam tubuh ikan. Namun untuk mencegah terjadinya infeksi, rendam ikan ke dalam larutan Bromex 0,12-0,15 ppm, larutan formalin 25 ppm atau larutan Sumithion 50 EC.
i. Cupang Mata Menonjol
1. Penyebab
Pop eyes disebabkan oleh infeksi. adadua macan firus yang bisa menyerang ikan hiyas, yakni Epithelioma populasi dan herpes. Serangan virus pertama dapat menimbulkan cacat, berupa bercak putih yang secara perlahan membentuk lapisan lemak berlendir dan berwarna transparan. Jika serangan terjadi di mata, bisa menyebabkan bembengkaan pada bola mata. Sementara itu, virus herpres merupaken virus ganas yang bisa menyebabkan kematian massal.
Virus adalah mikroorganisme halus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.Organisme ini tergolong unik karena tidak memiliki pencernaan sehingga untuk dapat hidup harus menumpang pada tubuh ikan yang dijadikan inang. Virus dapat memperbanyak diri di dalam sel pencernaan inang, sekaligus memproduksi asam nukleat demi kebutuhan hidupnya. Di dalam tubuh inangnya, virus membentuk selubung protein yang di sebut capsid. Setiap virus memiliki capsid yang berbeda, sehingga ada virus yang tidak bisa di imunisasi akibat capsidnya bisa berubah-ubah. Padahal, capsid inilah yang menjadi pertahanan tubuh virus.
Serangan virus mengakibatkan kerusakan sel atau jaringan cukup luas dan membawa kematian dalam tempo relatif cepat. Infeksi virus yang menyebabkan terjadinya ifeksi skunder dapat melemahkan tubuh ikan.
2. Penanggulangan
Merawat kebersihan kolam.
3. Pengobatan
Pengobatan akibat serangan virus epithelioma papulasum bisa menggunakan arsenik yang di larutkan ke dalam senyawa arycil dengan dosis 1ml larutan arsenic 1% di campur dengan senyawa arycil dengan konsentrasi 5%. Selanjutnya, campuran kedua cairan tadi di suntikan ke tubuh ikan yang terserang penyakit sebanyak 3 kali selang 1 hari.
Belum ada obat yang efektif untuk pengobatan pop eyes yang di sebabkan oleh serangan penyakit herpes. Cara terbaik ialah dengan imunisasi virus herpes yang telah di lemahkan. Selain itu, cucilah kolam menggunakan klorin, keringkan, jemur dan setelah 10 hari baru di isi air.
j. Tubuh Cupang Seperti Di bedaki
1. Penyebab
Penyakit ini di sebabkan oleh serangan parasit Oodinium limnecticum yang menimbulakan gejala yang di sebut velvet, yakni tubuh ikan menghitam dan di sekujur tubuh seperti di bedaki. Sepintas mirip serangan jamur, tetapi bila tidak segera di atasi, kondisi tubuh ikan akan segera melemah, tidak nafsu makan, dan senang berkumpul di sudut yang gelap akibat malas bergerak.
2. Penanganan
Merawat kebersihan air
Menjaga temperatur tetap konstan
Menaikan suhu air di saat serangan telah terjadi
3. Pengobatan
Pengobatan di lakukan dengan memberikan 5 tetes malachite green pada konsentrasi 0,75% untuk setiap 20liter air. Rendam ikan selama 5 menit. Obat ini tidak baik untuk larva ikan. Pengobatan ikan dewasa bisa di ulang sampai velvet hilang.
k. Insang Cupang Rusak
1. Penyebab
Infeksi bakteri flexibacter sp. atau mycobacteriumsp.
2. Penanganan
Merawat kebersihan air kolam
3. Pengobatan
Pengobatan paling efektif untuk penyakit ini dengan cara perendaman dan pemberian antibiotik seperti Chlorampenikal, Streptomycin, atau Teramycin sebanyak 250 g/0,5 m3 air. Perendaman di lakukan selama 2jam per hari dengan pengulangan 3-5 kali atau sampai ikan sembuh.
l. Insang Rontok
1. Penyebab
Serangan bakteri mycobacterium.
2. Penanganan
Merawat kebersihan air kolam.
3. Pengobatan
Pengobatan di lakukan dengan cara perendaman dan pemberian antibiotik seperti Chlorampenikol, Streptomycin, atau teramycin sebanyak 250 g/0,5 m3 air. Perendaman di lakukan selama dua jam perhari dengan pengulangan 3-5 kali atau sampai ikan sembuh.
m. Perdarahan dan Bengkak Di Anus
1. Penyebab
Infeksi bakteri.
2. Penanganan
Merawat kebersihan air kolam.
Pengurasan dan penjemuran kolam.
3. Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan cara perendaman dan pemberian antibiotik, seperti Chlorampenikol, Streptomycin atau Teramycin sebanyak 250 g/0,5 m3 air. Perendaman dilakukan selama dua jam per hari dengan pengulangan 3-5 kali atau sampai kan sembuh.
n. Tutup Insang Selalu Terbuka
1. Penyebab
Gangguan Mycobacterium sp.
2. Penanganan
Merawat kebersihan air kolam.
Pengurasan dan penjemuran kolam.
3. Pengobatan
Pengobatan paling efektif untuk serangan penyakit ini adalah dengan menyuntikkan antibiotik Streptomycin dengan dosis 0,01-0,02 mg/g ikan. Cara lainnya dengan merendam ikan di dalam larutan antibiotik tersebut dengan dosis 10 mg/liter air. Ikan direndam selama 20-30 menit. Pengobatan ulang bisa dilakukan 3-4 kali dengan dosis yang sama.
o. Serabut Seperti Kapas Di Sekujur Tubuh
1. Penyebab
Infeksi jamur.
2. Penanggulangan
Merawat kebersihan kolam.
3. Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan 2% Malachite Green (dua buah Malachite Green kristal) dan 10 liter air. Ikan direndam selama 5 menit. Pengobatan dilakukan 2-3 kali per dua hari.
p. Cotton Mouth
1. Penyebab
Jamur yang muncul pada mulut ikan disebabkan oleh perubahan suhu yang mendadak dan buruknya kualitas air.
2. Pengobatan
Gunakan pembunuh jamur seperti Primafix sesuai dosis anjuran.
q. Fin Root
1. Penyebab
Fiin root disebabkan oleh serangan bakteri Salmonella sp dan Pseudomonas sp. Serangan ditandai dengan adanya lubang atau luka pada sirip. Pada tingkat lanjut, serangan dapat merontokkan sirip sehingga iakn menjadi botak.
2. Pengobatan
Pengobatan menggunakan obat antibakteri yang tersedia di pasaran atau menggunakan antibiotik yang biasa dipakai manusia, seperti Kanamcyin atau Teracycline. Pilih antibiotik yang memiliki spektrum luas untuk melawan bakteri gram negatif, seperti Salmonella dan Pseudomonas.
r. Cacingan (Gill Flukes)
1. Penyebab
Cacing atau parasit yang menyerang insang yang menyebabkan ikan kelihatan sulit bernapas, insang memerah dan kadang-kadang disertai infeksi jamur.
2. Pengobatan
Gunakan obat-obat Coppersafe khusus untuk cupang yang tersedia di gerai penjual cupang.
s. White Spot
1. Penyebab
Penyebab white spot adalah protozoa. Serangannya ditandai dengan menguncupnya ekor ikan, muncul bintik-bintik putih pada tubuh ikan dan ikan sering menggosokan tubuhnya pada benda-benda terdekat. White spot disease biasanya menyerang ikan yang daya tahan tubuhnya lemah.
2. Pengobatan
Gunakan obat-obatan yang mengandung bahan pembunuh protozoa, seperti Malachine Green atau Metheline Blue.
t. Velvet
1. Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah suhu yang dingin dan air yang kotor. Velvet merupakan penyakit yang paling sering menyerang cupang. Serangannya ditandai dengan menguncupnya ekor cupang, tubuh ikan berwarna hitam, serta berselaput putih.
2. Pengobatan
Obat yang biasa digunakan untuk white spot, seperti Metheline Blue atau Malachine Green dapat digunakan untuk mengobati velvet.
u. Penyakit Mental (Bacul)
1. Penyebab
Penyebab penyakit mental adalah stres pada cupang dewasa. Ikan kelihatan takut dan berdiam di dasar akuarium. Bacul terjadi akibat perlakuan kasar atau trauma pernah mengalami kekalahan.
2. Penanganan
Mental ditinggalkan dengan mempertemukan cupang bacul dengan cupang betina supaya garang kembali.
v. Sirip Keriting Pada Ikan Serit
Sering terjadi sirip pada ikan cupang menjadi kriting, hal ini sebagian besar disebabkan faktor alamiah atau sifat ikan cupang itu sendiri. Menurut Gene Lucas sirip keriting pada cupang merupakan sifat dasar yang diturunkan oleh induknya, seperti rambut keriting pada manusia.
Demikian cara mendiagnosa dan pengendalian penyakit ikan cupang atau Betta. Semoga bermanfaat. terimakasih.
Demikian cara mendiagnosa dan pengendalian penyakit ikan cupang atau Betta. Semoga bermanfaat. terimakasih.